Minggu, 28 November 2010

KTI TENTANG PENGARUH LAYAR MONITOR KOMPUTER TERHADAP GANGGUAN MATA PENGGUNA KOMPUTER

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
 Kemajuan teknologi saat  ini sangat berkembang pesat dan membantu manusia untuk berinteraksi satu sama lain, tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi tersebut mencakup banyak hal serta menambah berbagai aspek kehidupan, mulai dari bisnis hingga pendidikan. Pada prinsip–prinsip teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi ataupun melakukan sesuatu. Namun dari segala efek positif yang diterima oleh manusia terdapat pula berbagai efek negatif, baik secara fisik dan mental. (Anonim, 2009)
Teknologi memang tak bisa terlepas dari dampaknya terhadap kesehatan. Ada yang baik dan ada yang buruk, dan masih banyak juga faktor lain yang mempengaruhinya. Penggunaan komputer sendiri di masa sekarang kian menjamur, baik di kantor-kantor hingga menambah dunia pendidikan bahkan rumah-rumah pribadi. Berbicara mengenai radiasi agaknya masih terlampau jauh karena beberapa penelitian yang sudah dilakukan para ahli belum memberikan bukti-bukti jelas untuk terlalu takut akan hal ini, dan sejauh ini sebagian besar riset membuktikan bahwa radiasi dari monitor komputer masih berada dalam batas yang aman-aman saja bila penggunaannya tidak terlalu berlebihan. Namun yang paling sering terdeteksi adalah adanya gangguan yang berhubungan dengan mata seperti  mata lelah, pegal, mata kering, kesulitan menangkap objek hingga kepala yang bisa disebabkan akibat gangguan tersebut. (Kismawadi, 2009)
Mata merupakan salah satu organ tubuh yang amat vital bagi manusia untuk penglihatan yang mendeteksi cahaya. “Eye floaters” atau gangguan mata adalah endapan atau kondensasi (pengembunan) di dalam selai mata yang seperti kaca mata merupakan organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah kuning, ungu, orange, akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya pada sebagainya, akan menambah beban mata. Pemakaian layar monitor komputer yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata. (Kompas, 2004)
Pengaruh monitor terhadap kesehatan mata, masih menjadi perdebatan. Pemakaian video display unit (VDU) pada umumnya mengeluhkan tekanan pada mata, nyeri otot, leher, sakit pundak dan pinggang. Berdasarkan hasil penelitian, 77% para pemakai layar komputer akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata, tapi berdasarkan penelitian di Inggris, tidak ada kerusakan permanen diterima dari sumber lain. (Kompas, 2004)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Pemerintah Daerah diperoleh hasil bahwa, jumlah Staf sebanyak 1037 orang, jumlah komputer 56 unit, jumlah operator  komputer 56 orang. Dan berdasarkan wawancara langsung yang dilakukan pada saat pengambilan data awal mayoritas dari pengguna komputer mengatakan bahwa ketika berada di depan komputer dengan waktu yang cukup lama mereka mengalami kelelahan mata, mata berair, perih dan tegang pada otot-otot mata.
Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang diperoleh dan dikemukakan sebelumnya tentang pengaruh layar monitor komputer, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Pengaruh Layar Monitor Komputer Terhadap  Gangguan Mata Pada Pengguna Komputer di Kantor Daerah Bagian Keuangan Kabupaten Kolaka Tahun 2010”.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian  ini adalah “Bagaimana Pengaruh Layar Monitor Komputer Terhadap Gangguan Kesehatan Mata Pada Pengguna Komputer di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Tahun 2010”
C.      Tujuan Penelitian                                                                                  
Untuk mengidentifikasi tentang pengaruh  layar komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada pengguna komputer di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka tahun 2010.
D.          Manfaat Penelitian
1.             Sebagai sumber bacaan dan informasi tentang pengaruh layar monitor
komputer terhadap gangguan mata
2.             Sebagai  bahan pembanding bagi peneliti selanjutnya yang tentunya berkaitan dengan pengaruh layar monitor komputer.
3.             Menambah pengetahuan bagi para pengguna komputer terhadap bahaya layar komputer  pada pengguna komputer.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Komputer
      1. Sejarah Komputer
            Sejarah komputer berawal pada tahun 1940, yaitu diciptakannya komputer elektronik pertama di dunia yang dikenal dengan nama ABC               (Atanasoff and Berry Computer) yang di ambil dari nama penciptanya. Pada dekade yang sama, Dr.John W. Mauchly bekerja sama dengan J. Presper Eckert,Jr. Menciptakan komputer yang dikenal dengan nama ENIAC (Elektronic Numerical Integrator Analyzer computer). Alat ini diciptakan untuk menghitung tabel-tabel lintasan peluru untuk tentara amerika serikat. (Dwi maryono, 2006)
            Komputer yang diciptakan pada masa ini disebut sebagian komputer generasi pertama. Pada masa ini, komputer menggunakan tabung- tabung hampa udara sebagai penguat sinyal. Tabung-tabung hampa udara terbuat dari bahan kaca sehingga mempunyai kelemahan mudah pecah dan mudah menghantarkan panas. Panas ini dinetralisir dengan menggunakan komponen lain sebagai pendingin. Itulah sebabnya ENIAC (Elektronic Numerical Integrator Analyzer computer) mempunyai ukuran yang begitu besar. ( Dwi maryono, 2006 )
            Ketidakpraktisan ENIAC (Elektronic Numerical Integrator Analyzer computer) terus mendorong ilmuan untuk mengembangkan komputer elekronis. Sampai sekarang, ditemukanlah transistor dari komputer generasi ke dua (1959-1964) dengan diperkenalkannya Microprocessor yang  merupakan penggabungan ribuan IC ke dalam sebuah chip. Bentuk dari chip ini makin kecil dengan kemampuan yang makin meningkat dan harga juga makin murah. Microprocessor merupakan awal kelahiran komputer personal (personal komputer/PC). Microprocessor yang pertama kali dikembangkan adalah microprocessor serie 4004 oleh Intel Corp. (Dwi maryono, 2006)
2.Pengertian Komputer
            Secara bahasa, kata komputer berasal dari kata “Compute” yang berarti menghitung. Dengan demikian, fungsi dari komputer yaitu sebagai mesin hitung. Akan tetapi, definisi komputer yang dibuat para ahli berbeda-beda karena mereka membuat definisi sesuai dengan kebutuhannya. (Jogianto, 2004)
            Menurut buku Computer Today (Donald H. Sanders) komputer  didefinisikan sebagai suatu sistem elektronik untuk memanipulasi data secara cepat dan tepat serta diorganisasikan supaya secara otomatis dapat menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output berdasarkan langkah-langkah instruksi / perintah program yang tersimpan di memori. (Jogianto, 2004)
            Menurut buku Computer Organization (V.C. Hamacher.Z.G Vranesic.S.G. zaky). komputer adalah mesin penghitung alat elektronik yang cepat dapat menerima informasi input digital memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya (stored program) dan menghasilkan output informasi. (Jogianto, 2004)
            Menurut buku Introduction To The Computer, The Tool Of Business (William M. Fuori). Komputer adalah suatu pemroses data (data processor) yang dapat melakukan penghitungan yang besar dan cepat. Termasuk penghitungan arithmatika yang besar atau operasi logika.                  (Jogianto, 2004)
            Menurut buku Introduction To Computers (Gordon B. Davis) komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat tertentu yang pasti. (Jogianto, 2004)
            Dari beberapa definisi yang tersebut, dapat di simpulkan bahwa komputer adalah:
            a.    Alat komputer.
b.      Dapat menerima input data.
c.       Dapat mengola data.
d.      Dapat memberikan informasi.
e.       Menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer                          ( stored program ).
f.       Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan.
g.      Bekerja secara otomatis.
B. Tinjauan Umum Tentang Mata
Pengertian Mata
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. (Anonim, 2009)
Bagian- bagian  pada organ  mata bekerjasama menghantarkan cahaya dari sumbernya  menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah;
1.  Kornea
Kornea merupakan bagian  terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya. (Anonim, 2009)
2.   Pupil dan iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk kebagian  mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar  jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya. Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata. (Anonim, 2009)
3.  Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskan pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan  menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal. (Anonim, 2009)
4.  Retina
Retina adalah bagian  mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik. (Anonim, 2009)
5.  Saraf Optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam  retina, untuk menuju ke otak. (Anonim, 2009)
C.  Tinjauan Tentang Gangguan Kesehatan Mata
Definisi Gangguan Mata
Gangguan mata atau eye floaters adalah endapan atau kondensasi                (pengembunan) didalam sela mata yang seperti kaca. (Vitreous jelly of the eye). Orang –orang menggunakan istilah “pengembangan mata (eye floaters)” untuk melukiskan noda-noda yang mengambang didalam penglihatannya ketika mereka melihat kesekelilingnya. Eye floaters dapat hadir hanya pada satu mata atau kedua-dua mata. (Kompas, 2004)
Menurut dokter RSUD Raden Mattaner jambi itu, gangguan mata karena penggunaan elektronik setiap hari sudah sering ditemukan. Biasanya gangguan karena faktor kebiasaan yang buruk pada waktu bekerja didepan komputer. (Kompas, 2004)
Timbulnya gejala itu, katanya, akibat bekerja secara konstan, terus menerus pada jarak dekat. Sebenarnya, monitor komputer tak memancarkan sinar atau radiasi yang berbahaya bagi mata, baik monitor berwarna maupun monitor hitam putih. Sebaliknya usahakan berkedip saat menggunakan komputer, sehingga mata bisa beristirahat sejenak, ujarnya. (Wisnu, 2009)
Hal inilah yang  mengakibatan  kelelahan konvergensi. Di mana, terjadi saat melihat suatu objek dekat dengan kedua mata, maka mata kita akan bergerak satu sama  lainnya (konvergensi)  untuk memeriksa objek yang dilihat tersebut. Melihat monitor komputer yang lama dalam jarak yang dekat menyebabkan kelelahan konvergensi dari otot-otot mata. Hal ini dapat menimbulkan rasa tegang di daerah sekitar mata, nyeri bahkan sakit kepala.    (Wisnu, 2009)
Walaupun sudah banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pemakaian komputer, namun belum banyak yang menyadari bahwa pemakian komputer juga dapat  menimbulkan  masalah  sendiri. Masalah yang dimasudkan adalah penyakit-penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh  pemakaian komputer, terutama bila bekerja denga komputer dengan  waktu  yang  lama secara terus menerus. Tulisan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan yang perlu diperhatikan oleh para operator komputer maupun para menejer, agar produktivitas kerja pada operator komputer tetap tinggi, tanpa adanya  kehilangan jam  kerja karena sakit yang ditimbulkan oleh penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh  pemakaian komputer. Dengan kata lain, pemakaian komputer hendaknya dapat menciptakan beban kerja menjadi ringan dan suasana kerja menjadi nyaman, sehinggah semua orang betah bekerja dengan komputer. (Wisnu, 2009)
   1. Gangguan Kesehatan Mata Akibat Radiasi Monitor Komputer
Penggunaan komputer dalam sehari-hari dalam pekerjaan sehari-hari merupakan hal yang lumrah saat ini. Hampir setiap orang disebuah kantor menggunakan komputer untuk m,enyelesaikan tugas-tugas pekerjaan. Namun, monitor sebagai salah satu piranti dari komputer memiliki bahaya radiasii bagi mata, jika digunakan dalam waktu yang lama. (Zidni, 2008)
Bahaya radiasi monitror komputer bagi mata dapat mengakibatkan gangguan sampai pada kerusakan pada mata. Penggunaan komputer sampai dengan 12 jam sehari dengan monitor yang tidak dilapisi oleh filter anti radiasi akan mengakibatkan mata merah. Monitor komputer sendiri menghasilkan radiasi sinar X, ultraviolet, gelombang mikro dan radiasi elektromagnetik berfrekuensi rendah. Semakin terang monitor anda, maka semakin banyak radiasi yang akan ditimbulkan. (Zidni, 2008)
Dampak berikutnya dari radiasi monitor komputer adalah mata yang bergetar dan berkedip, lalu dapat berlanjut memicu rabun jauh atau mata minus, katarak, keguguran dan epilepsi. Sementara dampaknya akan dirasakan mulai 15 sampai 20 tahun kemudian. (Zidni, 2008)
Sebagai informasi, tingkat pencahayaan atau (brightnees) yang terlalu terang atau terlalu buram tidak baik bagi kesehatan mata. Pencahayaan yang terlalu terang akan membuat mata menjadi silau, sedangkan pencahayaan yang terlalu buram hanya dan membuat mata bekerja lebih keras untuk melihat. Hal ini akan membuat mata menjadi cepat lelah. (Anonim, 2009)
Untuk pencahayaannya, anda harus menyesuaikan brightnees dan contrast monitor hingga mata anda bisa melihat dengan nyaman. Anda juga harus menyesuaikan resolusi dengan karakter dimonitor agar dokumen-dokumen mudah dibaca dan mata akan menjadi lebih nyaman.                             (Anonim, 2009)
Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, pancaran radiasi gelombang beta yang ditimbulkan oleh monitor komputer. Perlu di ketahui, monitor komputer produksi mulai tahun 2004 telah menyertakan sebuah komponen silikon radioaktif lemah (grup metalloids) yang mampu membuat warna XVGA lebih cerah dengan biaya yang lebih murah.                                                  (Anonim, 2009)
Pancaran radioaktif ini akan terus aktif hingga meluruh habis selama 20 tahun. Kerusakan pada mata tidak bersifat langsung, tetapi bersifat gradual. Untuk pencahayaanya, setiap 3 jam anda melakukan kegiatan didepan komputer, bisakah anda untuk mengistirahatkan mata anda dengan cara menutup mata selama 5 menit. (Anonim, 2009)
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor byang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer. Menurut hasil penelitian, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus  menerun, ternyata radiasi yang dikeluarkan dari komputer (khususnya sinar-X) yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem pertahun. Terkena bahaya radiasi yang munkin timbul dari tabung layar monitor. Sehingga kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (galare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.      (Wisnu, 2004)
Monitor flat yang saat ini makin banyak di gunakan, tak perlu banyak membantu dalam mengurangi radiasi atau cahaya yang dilihat langsung. Tapi lebih pada tempat yang praktis. (Rahmi, 2008)
Monitor yang bagus memiliki kualitas yang mencukupi. gambar yang bagus pada layar akan membuat mata bekerja lebih efisien dan nyaman, pixel yang banyak dan resolusi yang baik juga membantu kerja mata.               (Rahmi, 2008)
Monitor layar lebar juga membantu, apalagi untuk pekerjaan yang menuntut kemampuan visual tinggi. Monitor lebih kecil (kurang dari 0,28 mm). ( Rahmi, 2008 )
2. Sumber Penyakit akibat Kerja pada Komputer
 Komputer sebagai alat bantu yang banyak digunakan manusia, ternyata dapat menimbulkan penyakit akibat kerja seperti halnya pemakaian mesin pada kegiatan industri. Komputer dapat menimbulkan penyakit akibat kerja, disebabkan karena komputer sebagai bagain dari teknologi informatika mengalami percepatan yang sangat cepat sejak komputer ditemukan pertama kali. Percepatan teknologi informatika berlangsung hanya puluhan  tahun sejak pertama kali ditemukan pertama kali, sehingga bagian tubuh manusia ada yang tidak sempat menyesuaikan dengan percepatan tersebut. Lain halnya dengan teknologi pertanian yang percepatannya berlangsung selama ribuan tahun sejak manusia mengenal bercocok tanam, sehingga bagian tubuh manusia sempat beradaptasi dengan pemakaian alat-alat pertanian. Sedangkan  zaman industrialisasi percepatannya berlangsung selama ratusan tahun sejak manusia mulai memakai mesin-mesin, sehingga manusia mempunyai waktu yang cukup untuk memikirkan dan membuat peraturan untuk melindungi tubuh manusia dari kemungkinan mengalami cidera atau penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh percepatan teknologi komputer yang begitu hebat oleh Alvin Tofler disebut sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan.                                     (Wisnu, 2009)
Para pengguna komputer kerap mengabaikan gangguan kesehatan akibat berlama-lama menggunakan alat moderen itu. Computer Vision Syndrom (CVS) adalah salah satu gangguan yang dialami. Wujud keluhannya antara lain mata lelah dan kering, sakit kepala, mual-mual, hingga muntah. (Mangoenprasodjo, 2005)
Aswin adalah salah seorang copy writer disebuah perusahaan periklanan terkemuka di jakarta. Ia sering mengeluhkan matanya yang terasa lelah, juga kering. Padahal layar komputernya sudah dilapisi antiflicker. Setelah diperiksa dokter specialis mata, terdeteksi kalau ia mengalami Computer Vision Syndrom  (CVS). (Mangoenprasodjo, 2005)
CVS adalah gangguan pada mata akibat pangguna komputer dalam dalam waktu terlalu lama secara terus menerus. Kelelahan mata yang dirasakan Aswin merupakan salah satu tanda (Computer Vision Syndrom) CVS. Gejala lainnya adalah mata kering,iritasi mata,pandangan buram atau ganda,sakit kepala, dan sensitif terhadap cahaya. (Mangoenprasodjo, 2005)
Menurut Dr. Bambang Triwiyono,Sp.M., dokter specialis mata RS Pertamina Pusat, Jakarta, kumpulan gejala atau sindroma pada mata ini di akibatkan oleh pengguana komputer secara terus-menerus, lebih dari empat jam sehari. Kecendrungan (Computer Vision Syndrom) CVS mekin meningkat, di amerika, sekitar 70-90% pengguna komputer menderita (Computer Vision Syndrom) CVS. Apalagi mereka yang menggunakannya lebih dari empat jam sehari. (Mangoenprasodjo, 2005)
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya CVS, yaitu jenis atau karakteristik monitor komputer, lamanya pengguna komputer, serta adanya kelainan refraksi (pembiasan) pada pengguna. Karakteristik monitor dengan resolusi rendah termasuk yang menyebabkan gangguan ini. (Mangoenprasodjo, 2005)
Pemakaian kacamata yang tidak pas atau melepas kacamata pada pengguna komputer dengan kelainan refraksi, baik minus, plus, maupun slindris, akan memperburuk (Computer Vision Syndrom) CVS yang terjadi. Ini lantaran mata terpaksa melakukan akomodasi atau penyesuaian terhadap jarak obyek secara kuat. Mata yang dipaksa berakomodasi terus menerus akan mengalami kelelahan. Kondisi seperti ini bila berlangsung lama dan kontinyu, cenderung akan menambah minusnya. (Mangoenprasodjo, 2005)
Sindroma penglihatan akibat komputer ini memang belum lama berkembang. Asosiasi Optimetri Amerika baru mensinyalir gangguan ini sekitar tahun 1990-an. Di tahun ini pengguna komputer mulai marak dan keluhan seputar kelelahan mata tambah banyak. Diperkirakan sekitar 60 juta orang Amerika menderita (Computer Vision Syndrom) CVS (Mangoenprasodjo, 2005)
Data pasti penderita (Computer Vision Syndrom) CVS di Indonesia belum pasti diketahui. Namun, berdasarkan pengamatan pada pasien yang datang ke dokter mata, gejala-gejala yang mengarah ke (Computer Vision Syndrom)  CVS ini banyak ndi keluhkan. Secara umum keluhan yang di alami rata-rata berkisar pada kelelahan mata serta mata kering. (Mangoenprasodjo, 2005)
Sekitar 20-30 persen pasien mengaku mengalami kelelahan mata. Penggunaan antiradiasi,antiflicker (anti kerlipan) atau filter pada layar monitor, bisa mengurangi radiasi yang dipancarkan layar monitor sampai 70-90 persen, tapi tetap saja tidak dapat meniadakan (Computer Vision Syndrom) CVS sama sekali. (Mangoenprasodjo, 2005)
a)      Syndrom Mata Kering
Beragamnya kegiatan yang memanfaatkan tegnologi komputer membuat semakin banyak orang yang berlama-lama duduk di depan komputer. Padahal, menetap terus-menerus layar komputer tak baik untuk kesehatan mata. Salah satunya bisa terkena sindrom mata kering. Apabila kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, tidak saja mengganggu penglihatan, tapi juga menumbulkan infeksi di kornea mata akibat kekurangan cairan. “Sindrom mata kering juga bisa di sebabkan udara yang sangat kering, angin, debu, polusi, dan asap rokok”.                         (Sutinah, 2009)
Sindrom mata kering akan menyebabkan produksi air mata berkurang.” Dalam kasus sindrom mata kering akan mekin parah seiring dengan bertambahnya usia,” sindrom mata kering juga dapat diderita oleh semua usia, baik pria maupun wanita. (Sutinah, 2009)
Mata mengalami penguapan berlebihan sehingga kering jika digunakan terus-menerus untuk menatap monitor computer, televisi atau membaca dengan frekuensi mengedip rendah. Air Condition (AC), udara panas dan kering serta asap rokok memperberat mata kering                           (Mangoenprasodjo, 2005)
Meskipun berkedip merupakan reflek, kita cenderung untuk berkedip lebih  sedikit  saat bekerja menggunakan komputer. Hal ini menyebabkan mata kita jadi kering dan tidak nyaman (mungkin juga penglihatan menjadi kabur) penglihatan kabur (jauh atau dekat) dilingkungan seperti kantor, penglihatan yang kabur juga sebagai hasil dari layar monitor  yang kotor sudut pandang yang minim, pantulan cahaya, atau juga sebagai hasil dari layar monitor yang jelek atau rusak tetapi juga sebagai hasil dari kondisi yang jauh lebih serius seperti gangguan lensa mata (hyperopi, myopi, astigmatism), resep kacamata yang tidak cocok presbiopi atau gangguan fokus.                          (Mangoenprasodjo, 2005)
Hafis mengatakan sindrom mata kering terjadi karena ditemukannya lapisan air mata yang tidak normal pada mata. Pada mata normal, tear film akan membasahi permukaan bola mata sepanjang waktu dalam kadar yang normal (tidak terlalu basah dan tidak kering). Gangguan mata dalam kasus sindrom mata kering bisa juga disebabkan oleh kondisi penyakit tertentu, misalnya kelainan kongenital, rematik, leukimia, hormonal (monopause), diabetes melitus trauma kelenjar mata, defisiensi Vitamin A dan C, trauma bahan kimia atau panas. Untuk mencegah mata terjadinya sindrom mata kering, pasien atau mereka yang belum terkena bisa menghindari debu atau udara yang kering, polusi dari asap kendaraan juga bisa membuat terjadi sindrom mata kering tersebut. Jadi, usahakan kemana-mana kalau keluar memakai kacamata pelindung. (Sutinah, 2009)
b)     Kedipan Mata dan menghindari Mata Kering
Mengistirahatkan mata yang dianjurkan oleh Dr. Bambang adalah 10-15 menit setiap satu jam penggunaan komputer. Hal ini dimaksudkan supaya mata tidak terlalu lelah dan memiliki kesempatan untuk berkedip. (Mangoenprasodjo, 2005)
Apakah saat melototi layar komputer mata tidak sempat berkedip? Bukan tidak berkedip, tapi frekuensi mengedipkannya secara signifikan sangat kurang, karena saat melihat layar komputer mereka berkonsentrasi. Padahal mengedip itu sangat penting untuk membasahi permukaan mata. Mengedip sebetulnya merupakan gerakan reflek mata. Setidaknya dalam satu menit, mata akan berkedip sebanyak 15 kali dengan lama kedipan sekitar 0,4 detik. (Mangoenprasodjo, 2005)
Tanpa disadari, sebuah penelitian di AS pernah memberikan bukti bahwa pengguna komputer ternyata lebih jarang mengedipkan mata dibanding kedipan normal mata yang terjadi sekitar 12 kali permenit. Rata-rata yang didapat adalah hanya 5 kali berkedip permenit saat menggunakan komputer, padahal mengedipkan mata ini sangat penting untuk mengurangi resiko mengalami mata kering karena semakin lama mata terbuka terus menerus akan semakin tinggi kemungkinkinan kornea mata untuk mengalami dihidrasi dan bisa merasa panas atau sakit, terasa seperti ada pasir sehingga kelopak mata yang terasa berat. (Sutinah, 2009)
Para ahli  menganjurkan untuk menggunakan tetes mata bila hal ini sudah terjadi, dan menghindari penggunaan lensa kontak atau kacamata saat bekerja di depan komputer karena  dapat mengurangi aliran udara disekitar bola mata dan udara terjebak di dalam kacamata akan mudah menjadi lembab, serta meningkatkankelembaban ruangan bila memungkinkan. Pada ruangan ber-AC, kelembaban udara umumnya menurun sehingga kondisi lingkungan yang kering akan meningkatkan penguapan air mata serta membuat pengguna lensa kontak akan lebih mudah mengalami iritasi. Solusi bagi pengguna kacamata sendiri adalah dengan kacamata khusus yang dipakai untuk bekerja di depan komputer, terutama bagi pengguna lensa presbiopia. Lensa khusus ini sebaliknya disesuaikan dengan jarak pandang dan sudut aman mata terhadap layar monitor. (Sutinah, 2009)
c)      Kelelahan Mata
Mata  lelah, tegang atau pegal adalah gangguan yang dialami mata karena karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu yang lama. Otot mata sendiri terdiri tiga sel-sel otot eksternal yang mengatur gerakan bola mata, otot ciliary yang berdungsi mengfokuskan lensa mata dan otot iris yang mengatur sinar yang masuk kedalam mata. Semua aktifitas yang berhubungan dengan pemaksaan otot-otot tersebut untuk bekerja keras, sebagaimana oto-otot yang lain akan bisa membuat mata mengalami gangguan ini. Gejala mata terasa pegal biasanya akan  muncul setelah beberapa jam kerja. Pada saat otot mata menjadi letih, mata akan menjadi tidak  nyaman atau sakit. (Kismawadi, 2009)
Ini akan dapat mempengaruhi pandangan yang bisa menjadi samar karena terganggunya kemampuan untuk memfokuskan, hingga sakit kepala ringan sampai cukup serius. Seperti dijelaskan tadi, bahwa melihat suatu objek pada jarak yang sama terus-menerus akan dapat menyebabkan otot-otot mata menjadi lelah, terutama pada orang yang bekerja dengan jarak sangat dekat dengan monitor komputer. Beberapa faktor penyebab lain yang bisa menyebabkan hal ini terutama adalah melihat objek yang terlalu dekat selama terus-menerus, kemudian juga kesalahan menggunakan kacamata yang tidak sesuai.(Kismawadi, 2009)
Faktor lainnya meliputi pencahayaan yang kurang mendukung, masalah-masalah alergi atau mata kering dan tidak keseimbangan susunam otot mata yang akan mengakibatkan  mata harus bekerja lebih keras untuk dapat menangkap objek sebuah survei di AS pernah menemukan sekitar 90% pengguna komputer secara kontinyu 3 jam sehari rata-rata pernah mengalami mata lelah (Kismawadi, 2009)
Kata Marrill Allen,OD,PhD, guru besar optemetri Indiana Unerversity di Bloomington. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok orang yang bekerja dengan mata memandangi layar komputer setidaknya selama satu setengah jam terus-menerus diketahui berkedip lebih sering dibandingkan orang lain yang tidak bekerja dengan komputer. (Kompas, 2004)
Sebelum mulai bekerja, orang-orang tersebut berkedip rata-rata 8-9 kali permenit. Namun, diakhir eksperimen, mereka berkedip 12-13 kali per menit. mengerdip satu dua kali tidak apa-apa, dan jelas merupakan reaksi alami terhadap cahaya terang. Tetapi anda tidak boleh melakukannya berjam-jam,” Sering berkedip menyebabkan mata anda akan lelah,kering,tegang dan berakibat pada rasa nyeri di kepala. Inilah yang terjadi jika anda termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang bekerja didepan komputer dari pukul 08.00- pukl 17-00 setiap hari. (Kompas, 2004)
Para ahli mengatakan bahwa kelelahan mata yang disebabkan oleh komputer mungkin menyebabkan penglihatan anda semakin kurang tajam  setelah bertahun-tahun terpapar. (Kompas, 2004)
Ternyata tak selamanya kemajuan teknologi informasi, perangkat lunak dan elektronik berdampak positif bagi menusia. Terutama pengguna peralatan berbasis layar Visual display terminalis (VDT) seperti senggang cenderung mengalami keluhan kelelahan mata yang tinggi. (Anonim, 2008)
Ansyori menjelaskan bahwa Sampai saat ini tidak ada bukti-bukti yang jelas bahwa komputer dapat membahayakan mata. personal computer (PC) tidak memancarkan sinar X atau ultraviolet, ungkapan seraya mengatakan bahwa meski demikian rasa tidak nyaman dan lelah akibat pengguna personal computer (PC) yang lama juga menimbulkan rasa panas akomodasi bola mata. (Anonim, 2008)

BAB III
KERANGKA KONSEP
A.    Dasar Pemikiran
Berdasarkan pemikiran di atas maka penelitian ini penulis akan meneliti tentang Pengaruh layar monitor komputer secara rinci dengan uraian variabelnya sebagai berikut:
1.            Gangguan mata
Gangguan mata atau eye floaters merupakan endapan atau kondensasi (pengembunan) didalam sela mata yang seperti kaca. (Vitreous jelly of the eye).Orang–orang menggunakan istilah pengembangan mata (eye floaters) untuk melukiskan noda-noda yang mengambang didalam penglihatannya ketika mereka melihat kesekelilingnya. Eye floaters dapat hadir hanya pada suatu mata atau kedua-dua mata.
2.             Pengaruh layar monitor komputer
Bahaya radiasi monitor komputer bagi mata dapat mengakibatkan gangguan sampai pada kerusakan pada mata. Berikut bahaya yang dapat diakibatkan oleh radiasi monitor komputer pada mata. Penggunaan komputer  sampai dengan 12 jam sehari dengan monitor yang tidak dilapisi oleh filter anti radiasi akan mengakibatkan mata merah. Monitor komputer sendiri menghasilkan radiasi sinar X, ultraviolet, gelombang mikro dan radiasi elektromaknetik berfrekuensi rendah.
 B.  Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang akan dijadikan variabel adalah :
1.      Varibel Bebas (Independent)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pengaruh Layar Monitor Komputer.
2.      Variable Terikat (Dependent)
Variable dependent dalam penelitian ini adalah Gangguan Kesehatan Mata.
 C.    Pola Pikir Variabel Penelitian
Pola pikir variable penelitian pada pengaruh layar monitor komputer terhadap gangguan mata pada pengguna komputer di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Tahun 2010 di susun sebagai berikut :
Layar Monitor Komputer

 
                                               
                                                              
           

Gangguan Kesehatan Mata
 




Keterangan : Bangan kerangka konsep
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1.   Layar Monitor Komputer adalah bagian dari komputer yang menampilkan data maupun aplikasi dari file yang memiliki radiasi yang dapat mengakibatkan gangguan pada mata bila menggunakan untuk bekerja dalam waktu yang cukup lama.
Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner dengan kriteria pengukuran untuk mengukur skala ordinal.
Dengan jumlah radiasi masing-masing layar :
a). Penggunaan Layar High adalah 1280 X 800 Pixel
b). Penggunaan Layar Low adalah 600 X 480 Pixel
      2.   Gangguan Kesehatan Mata adalah suatu gangguan yang terjadi akibat penggunaan komputer karena tidak adanya penggunaan filter komputer pada saat bekerja didepan layar komputer.
                        Alat ukur yang di gunakan kuisioner dengan kriteria pengukuran alat sikap   menggunakan skala ordinal.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif untuk mendapatkan gambaran umum pengaruh layar monitor komputer terhadap gangguan mata pada pengguna komputer di Kantor Daerah Bagian Keuangan Kabupaten Kolaka Tahun 2010.
B.     Waktu dan tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 20 - 21 Pebruari yang akan dilaksanakan di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Tahun 2010.

C.    Populasi dan Sampel
1.   Populasi 
Yang menjadi pupolasi dalam penelitian ini adalah Staf di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Sebagai Operator Komputer.
      2.   Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Staf di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Sebagai Operator Komputer.
Kriteria insklusi :
a). Bersedia menjadi responden
b). Sebagai operator komputer selama 1 tahun lebih
c). Menggunakan layar Crt dan Flat
d). Bekerja menggunakan komputer selama 3 jam ke atas 
D.    Pengumpulan Data
Data primer
Data primer dalam rencana penelitian adalah data yang langsung diperoleh dari responden dengan menggunakan kuisioner.
E.     Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh diolah dengan alat bantu komputer  menggunakan Statistik Produk Service Solusition  16 dengan uji Chi Squere dengan rumus :
x² (O-E)
        E
                   Dimana :
                             X² = chi squere
                                       = sigma (jumlah)
                                    O   = nilia observasi
                             E  = Nilai Harapan

1. X² hitung > X² tabel, Ho ditolak Ha diterima ( ada pengaruh antara Variabel independen dan Variabel Dependen.
2  X² hitung > X² tabel, Ho diterima Ha ditolak ( tidak ada pengaruh antara Variabel independen dan Variabel Dependen.
F. Penyajian data
Setelah data terkumpul, data diolah dengan menggunakan komputer kemudian ditabulasi berdasarkan variabel yang diteliti dengan menggunakan skala ordinal. Data yang diperoleh dari responden disajikan dalam bentuk tabel dan selanjutnya disajikan dalam bentuk narasi.



BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL  
Pengumpulan data yang dilaksanakan pada tanggal 20 Januari-20 
      Februari 2010 yang telah dilakukan di Kantor Pemda Kabupaten Kolaka 
      diperoleh distribusi karakteristik responden sebagai berikut :
      a.  umur
Table 1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Dikantor Pemerintah Daerah Kab. Kolaka Tahun 2010
     No
Umur
Responden
(n)
Frekuensi
1.
23-28 tahun
14 orang
38,89 %
2.
29-34 tahun
19 orang
52,74 %
3.
35-40 tahun
2 orang
5,5 %
4.
46-50 tahun
1 orang
2,72 %

jumlah
36 orang
100,00 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 36 responden yang 
     diteliti, kelompok umur terbanyak adalah 29-34 tahun yaitu                 
    19 orang (52,78 %).
b. Jenis Kelamin
Table 3
pdistribusi responden berdasarkan jenis kelamin
di kantor Pemerintah Daerah Kab. Kolaka tahun 2010.

No
Jenis kelamin
Responden
(n)
Frekuensi
1.
Perempuan
20 orang
55,5 %
2.
Laki-laki
16 orang
44,5 %

Jumlah
36 orang
100,00 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 36 responden yang   
 diteliti, responden terbanyak adalah perempuan yaitu 20 orang (55,5 %).
c. Tingkat pendidikan
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
di Kantor Pemerintah Daerah Kab.Kolaka Tahun 2010

No
Pendidikan terahir
Responden
(n)
Frekuensi
1.
SLTA
14 orang
38,9 %
2.
D3
8 orang
22,2 %
3.
S1
14 orang
38,9 %

JUMLAH
36 orang
100,00%

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 36 responden yang di teliti, tingkat pendidikan terbanyak adalah SLTA yaitu 14 orang (38,9 %) dan S1 yaitu 14 orang (38,9 %).
d. layar monitor
Tabel 4
Distribusi Layar monitor Yang Sering Digunakan
di Kantor Pemerintah Daerah Kab. Kolaka Tahun 2010

no
Layar monitor
Responden
(n)
Frekuensi
1.
Crt
22
61,2 %
2.
Flat
14
38,8 %

Jumlah
36 orang
100,00 %

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 36 responden yang diteliti layar monitor terbanyak adalah CRT yaitu 22 orang (61,2 %).



e. Lama Bekerja
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Menggunakan  Komputer di Kantor Pemerintah Daerah Kab. Kolaka Tahun 2010.

No
Lama bekerja
Responden
(n)
Frekuensi
1.
3 jam
1
2,8 %
2.
7 jam
28
77,7 %
3.
12 jam
7
19,5 %

Jumlah
36 orang
100,00 %

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 36 responden yang diteliti, lama bekerja menggunakan komputer terbanyak selama 7 jam yaitu 28 orang (77,7%).

f. Gangguan Mata
Tabel 6
Distribusi Responden Berdasarkan Gangguan Mata
Dikantor Pemerintah Daerah Kab. Kolaka Tahun 2010.

No
Gangguan mata
Responden
(n)
Frekuensi
1.
Ada gangguan
29
80,5 %
2.
Tidak ada gangguan
7
19,5 %

Jumlah
36 orang
100,00 %

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 36 responden yang diteliti,
  gangguan mata terbanyak adalah 29 orang (80,5 %)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Kantor Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten Kolaka diperoleh distribusi pengaruh layar monitor komputer terhadap gangguan mata di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka sebagai berikut :
Tabel 7
Distribusi Pengaruh Layar Monitor Komputer Terhadap Gangguan Kesehatan Mata Pengguna Komputer di Kantor Pemerintah Daerah Kolaka Tahun 2010

No
Layar monitor
Gangguan kesehatan mata
Tidak ada gangguan
Df
P
1.
High
20
2


2.
Low
9
5
13,444
0,000

Jumlah
29
7



Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh antara
     pengguna komputer dengan gangguan kesehatan mata, dimana nilai T tabel  
     3,481 dan T hitung 13,444, apabila chi squere hitung < dari pada chi squere
     table maka Ho diterima. dan sebaliknya bila Chi squere   hitung > dari pada
     chi squere table maka Ho di tolak. dan nilai P (probabilitas) = 0,000 berarti
    ada pengaruh, karena jika P> dari 0,05 maka  Ho diterima dan  sebaliknya
    jika P< dari 0,05 maka Ho ditolak.
  1. PEMBAHASAN
            Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa dari 36 responden sebagai operator Komputer di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka yang mengalami gangguan kesehatan mata yaitu 29 orang (80,5 %). Hal ini di sebabkan kerena kurangnya perhatian para pengguna komputer terhadap  keamanan saat beraktifitas dengan komputer serta lamanya waktu penggunaan komputer, sebagaimana yang terlihat pada table 5. bahwa lama bekerja 3 jam 1 orang (2,8 %),lama bekerja 7 jam yaitu 28 orang  (77,7 %) dan 12 jam 7 orang  (19,5 %).
            Gangguan mata atau eye floaters adalah endapan atau kondensasi (pengembunan) di dalam sela mata yang seperti kaca. Eye floaters dapat hadir hanya pada satu mata ataupun keduannya. Timbulnya gejala tersebut akibat bekerja terus menerus pada jerak yang dekat dapat juga menimbulkan kelelahan dari otot-otot mata, hal ini menimbulkan rasa tegang didaerah sekitar mata, nyeri bahkan sakit kepala. (Wisnu, 2009)
Walaupun sudah banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pemakaian komputer, namun belum banyak yang menyadari bahwa pemakian komputer juga dapat  menimbulkan  masalah  sendiri. Masalah yang dimasudkan adalah penyakit-penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh  pemakaian komputer, terutama bila bekerja denga komputer dengan  waktu  yang  lama secara terus menerus. Tulisan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan yang perlu diperhatikan oleh para operator komputer maupun para menejer, agar produktivitas kerja pada operator komputer tetap tinggi, tanpa adanya  kehilangan jam  kerja karena sakit yang ditimbulkan oleh penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh  pemakaian komputer. Dengan kata lain, pemakaian komputer hendaknya dapat menciptakan beban kerja menjadi ringan dan suasana kerja menjadi nyaman, sehinggah semua orang betah bekerja dengan komputer. (Wisnu, 2009)
Sebagai informasi, tingkat pencahayaan atau (brightnees) yang terlalu terang atau terlalu buram tidak baik bagi kesehatan mata. Pencahayaan yang terlalu terang akan membuat mata menjadi silau, sedangkan pencahayaan yang terlalu buram hanya dan membuat mata bekerja lebih keras untuk melihat. Hal ini akan membuat mata menjadi cepat lelah. (Anonim, 2009)
Beragamnya kegiatan yang memanfaatkan tegnologi komputer membuat semakin banyak orang yang berlama-lama duduk di depan komputer. Padahal, menetap terus-menerus layar komputer tak baik untuk kesehatan mata. Salah satunya bisa terkena sindrom mata kering. Apabila kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, tidak saja mengganggu penglihatan, tapi juga menumbulkan infeksi di kornea mata akibat kekurangan cairan. “Sindrom mata kering juga bisa di sebabkan udara yang sangat kering, angin, debu, polusi, dan asap rokok”. (sutinah, 2009)
Mengistirahatkan mata yang dianjurkan oleh Dr. Bambang adalah 10-15 menit setiap satu jam penggunaan komputer. Hal ini dimaksudkan supaya mata tidak terlalu lelah dan memiliki kesempatan untuk berkedip. (Mangoenprasodjo, 2005)
Meskipun berkedip merupakan reflek, kita cenderung untuk berkedip lebih  sedikit  saat bekerja menggunakan komputer. Hal ini menyebabkan mata kita jadi kering dan tidak nyaman (mungkin juga penglihatan menjadi kabur) penglihatan kabur (jauh atau dekat) dilingkungan seperti kantor, penglihatan yang kabur juga sebagai hasil dari layar monitor  yang kotor sudut pandang yang minim, pantulan cahaya, atau juga sebagai hasil dari layar monitor yang jelek atau rusak tetapi juga sebagai hasil dari kondisi yang jauh lebih serius seperti gangguan lensa mata (hyperopi, myopi, astigmatism), resep kacamata yang tidak cocok presbiopi atau gangguan fokus. (Mangoenprasodjo, 2005)
Bahaya radiasi monitor komputer bagi mata dapat mengakibatkan gangguan sampai pada kerusakan pada mata. Berikut bahaya yang dapat diakibatkan oleh radiasi monitor komputer pada mata. Penggunaan komputer  sampai dengan 12 jam sehari dengan monitor yang tidak dilapisi oleh filter anti radiasi akan mengakibatkan mata merah. Monitor komputer sendiri menghasilkan radiasi sinar X, ultraviolet, gelombang mikro dan radiasi elektromaknetik berfrekuensi rendah.
Mata  lelah, tegang atau pegal adalah gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu yang lama. Otot mata sendiri terdiri tiga sel-sel otot eksternal yang mengatur gerakan bola mata, otot ciliary yang berdungsi mengfokuskan lensa mata dan otot iris yang mengatur sinar yang masuk kedalam mata. Semua aktifitas yang berhubungan dengan pemaksaan otot-otot tersebut untuk bekerja keras, sebagaimana oto-otot yang lain akan bisa membuat mata mengalami gangguan ini. Gejala mata terasa pegal biasanya akan  muncul setelah beberapa jam kerja. Pada saat otot mata menjadi letih, mata akan menjadi tidak  nyaman atau sakit. (Kismawadi, 2009)
BAB VI
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian “Pengaruh Layar Monitor Komputer Terhadap Gangguan Kesehatan Mata Pada Pengguna Komputer di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka yang dilaksanakan pada tanggal  20 Januari-20 Februari 2010, maka kami mengambil kesimpulan bahwa :
Pengaruh Layar Monitor Komputer Terhadap Gangguan Kesehatan Mata Responden yaitu mencapai 29 orang (80,5 %).
  1. SARAN-SARAN     
 Kepada seluruh operator komputer khususnya operator komputer Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka agar selalu memperhatikan kenyaman dan keamanan saat beraktifitas dengan menggunakan komputer, seperti :
a.    pencahayaan ruangan yang mendukung sehingga layar monitor komputer tidak terlihat silau saat digunakan agar tidak menambah beban mata dan menimbulkan mata menjadi lelah.
b.   Gunakanlah komputer yang menggunakan filter radiasi agar menghindari  mata merah. Serta atur jarak pandang mata dengan layar monitor komputer sebanyak 50cm  untuk menghindari berbagai gangguan kesehatan mata.
c.     Kedipkanlah mata setiap 5 menit untuk menghindari mata kering dan kekakuan pada otot mata dan Hindari merokok pada saat beraktifitas dengan komputer karena dapat  menimbulkan mata kering.
Lampiran 2
Master Tabel Penelitian
Pengaruh layar monitor komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada pengguna komputer dikantor pemerintah daerah
kabupaten Kolaka tahun 2010
no
Inisial/umur
Jen.Kel
Pendidikan
Monitor yg digunakan
Lama bekerja
Gangguan mata
1.
Tn.B / 27 Thn
L
S1
CRT
7 JAM
Ada gangguan
2.
Tn.Aw / 32 Thn
L
SLTA
CRT
7 JAM
Ada gangguan
3.
Tn.Fs / 33 Thn
L
SLTA
CRT
7 JAM
Ada gangguan
4.
Tn.B / 32 Thn
L
SLTA
CRT
12 JAM
Ada gangguan
5.
Tn.I / 29 Thn
L
SLTA
CRT
12 JAM
Tdk ada
Gangguan
6.
Ny.Y / 30 thn
P
SLTA
FLAT
7 JAM
Ada gangguan
7.
Ny.S / 32 thn
P
SLTA
FLAT
7 JAM
Tdk ada
Gangguan
8.
Ny.Ak / 32thn
p
S1
FLAT
7 JAM
Ada gangguan
9.
Tn.Wj / 31 thn
L
S1
CRT
7 JAM
Ada gangguan
10.
Nn.G / 24 thn
P
SLTA
FLAT
7 JAM
Ada gangguan
11.
Nn.Yn / 24 thn
P
D3
FLAT
7 JAM
Tdk ada
Gangguan
12.
Nn.M  / 23thn
L
SLTA
CRT
7 JAM
Ada gangguan
13.
Tn.AL / 47 thn
P
SLTA
CRT
3 JAM
Ada gangguan
14.
Nn.Mn  / 23 thn
P
SLTA
FLAT
7 JAM
Ada gangguan
15.
Ny.Sr  / 27 thn
P
D3
CRT
7 JAM
Ada gangguan
16.
Tn.K / 29thn
L
S1
CRT
7 JAM
Ada gangguan
17.
Ny.N / 1thn
P
D3
CRT
7 JAM
Ada gangguan
18.
Ny.S / 32 thn
P
D3
CRT
7 JAM
Ada gangguan
19.
Tn.M / 27 thn
L
SLTA
FLAT
7 JAM
Tdk ada
Gangguan
20.
Tn.As / 29 thn
L
S1
CRT
12 JAM
Ada gangguan
21.
Tn.A / 30 thn
L
SLTA
CRT
7 JAM
Ada gangguan
22.
Tn.D / 26 thn
L
S1
CRT
7 JAM
Ada gangguan
23.
Nn.L / 31 thn
P
S1
CRT
7 JAM
Ada gangguan
24.
Nn.H / 28thn
P
SLTA
FLAT
7JAM
Ada gangguan
25.
Ny.S / 32 thn
P
S1
FLAT
7 JAM
Ada gangguan
26.
Tn.U / 29thn
L
S1
FLAT
12 JAM
Tdk ada
Gangguan
27.
Tn.A / 27 thn
L
D3
FLAT
12 JAM
Tdk ada
Gangguan
28.
Tn.M / 34 thn
L
S1
CRT
7 JAM
Ada gangguan
29.
Nn.O / 30 thn
P
S1
CRT
12 JAM
Ada gangguan
30.
Nn.F / 24 thn
P
D3
CRT
7 JAM
Ada gangguan
31.
Nn.M / 25 thn
P
D3
CRT
7 JAM
Ada gangguan
32.
Tn. M / 25 thn
L
S1
FLAT
12 JAM
Ada gangguan
33.
Ny.I / 31 thn
P
D3
CRT
7 JAM
Ada gangguan
34.
Tn.T / 35 thn
L
S1
CRT
7 JAM
Tdk ada
Gangguan
35.
Ny.A / 34 thn
P
S1
FLAT
7 JAM
Ada gangguan
36.
Nn.A / 27 thn
P
SLTA
FLAT
7 JAM
Ada gangguan

Lampiran 3.
 Distribusi jawaban responden tentang pertanyaan Pengaruh layar monitor komputer   terhadap gangguan kesehatan mata pada pengguna komputer dikantor pemerintah
Daerah kabupaten Kolaka tahun 2010.

No
Pertanyaan
Ada Gangguan
%
Tidak Ada Gangguan
%
1.
Menurut bapak/ibu adakah gangguan mata yang sering anda rasakan selama menggunakan komputer?


29


80,5 %


7


19,5

Distribusi jawaban responden tentang pertanyaan Pengaruh layar monitor komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada pengguna komputer dikantor pemerintah
Daerah kabupaten Kolaka tahun 2010.
No
Pertanyaan
CRT
%
FLAT
%
2.
Layar monitor manakah yang bapak/ibu sering gunakan selama bekerja?

22

61,2%

14

38,8

Distribusi jawaban responden tentang pertanyaan Pengaruh layar monitor komputer terhadap gangguan kesehatan mata pada pengguna komputer dikantor pemerintah
Daerah kabupaten Kolaka tahun 2010.
No
Pertanyaan
3 jam
%
7 jam
%
12 jam
%
3.
Berapa lamakah bapak/ibu bekerja menggunakan komputer?

1

2,8

28

77,7

7

19,5



1 komentar:

  1. kunjungi jge my blog at http://aanborneo.blogspot.com/
    slm knl... :)

    BalasHapus